Selasa, 05 Desember 2017

Manfaat dan Kegunaan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Birokrasi Pemerintah

MANFAAT DAN KEGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP BIROKRASI PEMERINTAH

Disusun
Oleh

1.   Ulfa Nadia              (NPM: 2214024)
2.   Defrul Miraza        ( NPM: 2214026 )
3.   Misrawati              (NPM: 2214011 )
4.   Nelly Novita           (NMP: 2215089)

(SEMESTER IV REGULER)
                                                      

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) NASIONAL
2016


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah, yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Informasi dan E-Administrasi dalam menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini saya susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.




Lhokseumawe, 19 Maret 2016






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .........................................................................................           i
DAFTAR ISI ......................................................................................................           ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................          1
            1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................         3
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ..........................................         5
            2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli ........           6
            2.3 Komponen-komponen Sistem Informasi Manajemen ......................           7
            2.4 Manfaat dan Kegunaan Sistem Informasi Manajemen Terhadap
 Birokrasi Pemerintah...........................................................................          7
            2.5 Program-program Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Pemerintah ...........................................................................................        12
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan .........................................................................................         14
            3.2 Saran ....................................................................................................        14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................        15
           












BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sering terdengar ungakapan bahwa dunia dewasa ini berada dalam era informasi. Dan masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasional. Pandangan demikian memang benar karena seperti diketahui salah satu fenomena yang dewasa ini sudah ‘’mendunia’’ dan berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai terobosan di bidang teknologi informasi. Aplikasinya dalam ‘’dunia kenyataan’’pun sudah sangat beragam sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada segi kehidupan dan penghidupan yang tidak disentuh oleh informasi, baik pada tingkat individual, kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat Negara , dan bahkan dalam hubungan antarorganisasi dan antarnegara.
Salah satu ‘’produk’’ perkembanga dalam informasi era dewasa ini dikenal dengan istilah ‘’informatika’’.  Dalam waktu yang relative singkat informatika mampu memberikan kontribusi substansial dan bahkan menumbuhkan kesadaran pada berbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai suatu resourch organisasi yang strategis. Salah satu kelompok masyarakat yang merasakan makin pentingnya informasi ialah para manajer yang menduduki jabatan pimpinan dalam berbagai jenis organisasi, seperti organisasi politik, organisasi kenegaraan, organisasi angkatan bersenjata, organisasi niaga, organisasi social, organisasi swadaya masyarakat, organisasi nirlaba, dan bahkan organisasi keagamaan.
Pengamatan dan kenyataan menunjukan bahwa perkembangan dan terobosan teknologi informasi akan terus berlanjut di masa depan. Oleh karena itu tidak sulit untuk memperkirakan bahwa salah satu ujian bagi kemahiran dan keandalan manajemen di masa depan ialah kemampuannya memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, tetapi sekaligus mengenali berbagai dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan organisasional. Oleh karena itu, kemampuan manjemen menentukan berhasil tidaknya pengelolaan organisasi tersebut.
Sesuai dengan Inpres no 5 Tahun 2004, tentang percepatan pemberantasan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme), terdapat hal menarik yang menyangkut komitmen pemerintah untuk menggunakan Teknologi Informasi (TI) sebagai media yang dapat mengurangi potensi penyelewengan dalam pelayanan oleh aparatur negara dan tindakan korupsi. Hal tersebut menyiratkan adanya tekad untuk diadakannya reformasi terhadap birokrasi kita– yang sudah terlanjur di cap sangat negatif oleh publik, sehubungan dengan pelayanan yang diberikan kepada publik dan banyaknya penyimpangan dalam proses kerjanya  dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi Informasi.
Text Box: 1
Saat ini kebutuhan terkait Sistem Informasi bagi pemerintah sudah merupakan tuntutan yang tidak dapat terhindarkan mengingat perkembangan lingkungan eksternal organisasi semakin bergerak cepat, jaman sudah berbasis teknologi sehingga organisasi pemerintah harus bisa membaca perkembangan tersebut kalau tidak ingin pemerintah akan mati suri karena menutup diri dengan perubahan.
Text Box: 2
Dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, namun pada tataran instansional di daerah, implementasinya masih berjalan tersendat-sendat. Berbagai alasan yang dikeluarkan terkait anggaran, sumber daya manusia, kebijakan, bahkan faktor budaya yang juga menjadi penghambat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisis mengenai Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di Daerah.
Sistem informasi manajemen (SIM), dalam istilah bahasa Inggris sering disebut manajement information system (MIS),merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia untuk user dengan kebutuhan serupa (McLeod: 427; McLeod & Schell 2008: 12).   
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen (Febrian 2004: 286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa MIS adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan pengendalian.
 Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya dan upaya bersama untuk menggerakkansemua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu organisasi. Untuk itu dapatdikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansengat tergantung atas kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat mendayagunakannyadan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Pada era globalisasi pelayan publik dituntut untuk efisien dan efektif hal ini terjadi karena adanya kebutuhan masyarakat yang meningkat sehingga dibutuhkan sistem management yang terintegrasi dengan sistem informasi.
Text Box: 3
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan pimpinan tingkat menengah (manajer), baik pada unit-unit kerja maupun pada sub-unit dalam lingkungan organisasi. SIM menggunakan data dari sistem pengolahan transaksi bersama dengan data lainnya, untuk diolah menjadi laporan tertentu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sering juga disebut sebagai Management Reporting System (MRS) atau sistem pelaporan manajeman, karena sistem ini menghasilkan berbagai macam laporan untuk kepentingan manajemen, terutama tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan, pengontrolan, dan pengembangan organisasi.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level managementdisebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level managementdisebut juga dengan strategic level, middle level management.
Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sengat tergantung atas kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat mendayagunakannya dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tuntutan tata kelola yang baik, benar dan transparan pada suatu pemerintahan semakin meningkat. Sebenarnya keinginan untuk mengembangkan tata kelola suatu organisasi diperlukan sistem informasi manajemen.

1.2 Rumusan Masalah
           Permasalahan mendasar  yang sering dihadapi oleh suatu daerah adalah tentang keakuratan dan akuntabilitas pengolahan data perencanaan disuatu daerah. Pengolahan data yang matang akan mempermudah mendapatkan struktur data perencanaan sekurang-kurangnya memenuhi kebutuhan internal daerah itu sendiri, sehingga informasi dan data perencanaan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Keberadaan sebuah sistem informasi  dalam rangka perencanaan dan pengendalian mutlak diperlukan oleh setiap organisasi
Kebutuhan akan suatu Aplikasi Sistem Informasi adalah suatu keharusan, karena merupakan bagian dari kegiatan mengumpulkan dan mengolah data perencanaan pembangunan suatu daerah untuk menghasilkan informasi, baik bagi pihak luar maupun internal SKPD. Agar data perencanaan yang ada dapat dimanfaatkan, maka data tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga menjadi kumpulan laporan yang dapat bermanfaat secara efektif dan efisien.
Text Box: 4
Saat ini sulit untuk memperkirakan bahwa salah satu ujian bagi kemahiran dan keandalan manajemen di masa depan ialah kemampuannya memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Mengapa memanfaatkan teknologi informasi? Apa saja manfaat dan kegunaan teknologi sistem informasi manajemen tersebut? Apakah birokrasi kita memang sudah siap dan sadar atas kemajuan Teknologi informasi (TI)? Apa harus dilakukan birokrasi untuk menuju penerapan e-Government? Hal tersebut adalah pertanyaan yang sebenarnya harus dijawab untuk dapat menterjemahkan tujuan yang diharapkan sesuai dengan Inpres tersebut. Tetapi ada beberapa yang harus disimak oleh pemerintah dan unsur pelaksana di lapangan yang berhubungan dengan pemanfaatan TI dan para perencana pengembangannya sehubungan dengan tujuan luhur dari pemerintah tersebut. Makalah ini akan membahas dan mengkaji pertanyaan tersebut serta mengetahui apakah komitmen tersebut telah diiringi dengan kesiapan oleh aparatur SDM dan masyarakat lainya, serta menjelaskan apa sebenarnya manfaat informasi manajemen tersebut?




BAB II 
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dapat dikatakan bahwa Sistim Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola organisasi atau bisa juga dikatakan bahwa  Sistim Informasi Manajemen merupakan suatu sistem formal tentang pelaporan,  penggolongan dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Lebih lengkapnya SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian  Sistim Informasi Manajemen yang sudah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Dengan SIM kegiatan organisasi yang berupa pelaporan dapat di standarisasi, dibuat prosedurnya dan dijadwalkan, sehingga sistem pelaporan akan memberikan data yang cermat, tepat waktu dan yang mempunyai makna bagi perencanaan, analisis/ pengorganisasian dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi, serta proses tersebut  dapat dilakukan secara hemat.
Text Box: 5
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.



2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli
1.      Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia untuk user dengan kebutuhan serupa (McLeod: 427; McLeod & Schell 2008: 12).
2.      Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen (Febrian 2004: 286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa MIS adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan pengendalian.
3.      Menurut Barry E.Cushing, Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian’. (Jogiyanto,2005,14).
4.      Menurut Frederick H.Wu SIM, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen’.(Jogiyanto,2005,14).
5.      Menurut Gordon B.Davis dalam buku ‘Kerangka dasar SIM’, Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian’. (Gordon B.Davis,1985;23).
6.      Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
7.      Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.


2.3 Komponen-komponen Sistem Informasi Manajemen
Komponen-komponen sistem informasi manajemen meliputi (F.F. Land dan M. Kennedy-McGregor dalam Galliers, 1987:86):
1.      Sistem informal yang meliputi sistem diskursus dan interaksi antara individu dan kelompok kerja di dalam organisasi.
2.       Sistem formal meliputi sistem aturan, batasan-batasan organisasi dan batasan wewenang.
3.      Sistem komputer formal yang meliputi aktivitas-aktivitas organisasi melalui formalisasi dan pemprograman.
4.      Sistem komputer informasi dikaitkan dengan penanganan komputer secara personal dan kemungkinan panggunaan sistem secara formal serta jaringan komputer sebagai sarana panyatuan informasi yang tidak terstruktur dan informasi-informasi informal.
5.      Sistem eksternal, formal dan informal.
Fokus pembicaraan sistem informasi manajmen adalah masalah pembuatan keputusan demi eksistensi organisasi. Pembuatan keputusan berkaitan dengan jenis-jenis keputusan selain juga dengan masalah manajmen dalam konteks organisasi yang labih luas. khususnya dalam kaitannya dengan jenis-jenis keputusan, di dalam teori dikenal dua jenis keputusan yaitu:
Petama, banyak ditandai dengan keputusan rutin dlam organisasi yang bersifat historis. Keputusan ini keputusan ini sering kali dibuat dan sangat cepat diakses dari komputer.
Kedua, memiliki karakteristik yang berbeda. Keputusan ini ditandai dengan keputusan jangka panjang yang dibarengi dengan prediksi dimasa depan. Frekuensi pengambilan keputusan ini sangat jarang dan berisi informasai yang sifatnya sangat kualitatif, bahkan banyak dipengaruhi oleh informasi yang sifatya informal.
Dasar teorotis karangka sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Anthony dan Simon adalah sebagai berikut: mereka melihat bahwa ativitas utama dalam organisasi adalah aktivitas manajerial yang meliputi: perencanaan strategis, alokasi sumber daya, dan kontrol operasional. Masing-masing aktivitas tersebut menandakan level manajerial dalam organisasi, yakni level manajemen puncak, manjemen menengah, dan operasioanl.

2.4 Manfaat Dan Kegunaan Penggunaan Sistem Informasi Manjemen Pada Birokrasi Pemerintahan
1.      Dapat mengatur dan mengintegrasikan pengelolaan informasi.
Misalnya penggunaan Sistem Informasi Manajemen di Daerah, tujuannya yaitu untuk mengelola data keuangan dengan baik.
Text Box: 8
Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas dalam mentransformasikan manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih serta sesuai amanat PP 60 tahun 2008 pasal 59 ayat (2) danInpres Nomor 4 Tahun 2011, BPKP, dalam hal ini Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan auditabel. Hal ini penting guna  meningkatkan kualitas Laporan Keuangan pemerintah daerah menuju terwujudnya good governance. 
Sejalan dengan RPJM Tahun 2010-2014, dalam Renstra Tahun 2010-2014,Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah telah menetapkan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah sebagai kegiatan untuk mendukung capaian indikator kinerja” Meningkatnya Tingkat Opini BPK terhadap LKPD”.
          Untuk mendukung tujuan tersebut, sejak tahun 2003, Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah  (SIMDA), dengan tugas:
a.       Mengembangkan/membuat dan melakukan pemutakhiran  Program Aplikasi Komputer SIMDA yang berkaitan dengan pembangunan / peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan manajemen daerah, mengarah ke grand design Data Base Management System (DBMS).
b.      Memberikan bimbingan teknik / pelatihan kepada Satgas SIMDA Perwakilan BPKP yang akan ditugaskan dalam asistensi/implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA.
c.       Membantu Satgas SIMDA Perwakilan BPKP melakukan asistensi implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA pada pemerintah daerah.

Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah ini adalah:
a.       Menyediakan Data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan, aset daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.
b.      Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
c.       Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi informasi yang lebih baik.
d.      Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.
Text Box: 9
Sampai dengan tanggal 30 April 2013, program aplikasi SIMDA telah diimplementasi di 349 pemda dari 524 pemda atau sebanyak 66,6%, terdiri dari:
Implementasi SIMDA Keuangan
289
  pemda
Implementasi SIMDA BMD 
261
  pemda
Implementasi SIMDA Gaji
 97
  pemda
Implementasi SIMDA Pendapatan
25
  pemda
    


          


Salah satu produk dari Sistem Informasi Manajemen Daerah adalah Program Aplikasi Komputer Gaji .  Aplikasi Komputer SIMDA Gaji dikembangkan berdasarkan kebutuhan pemerintah daerah dalam pengelolaan penggajian pegawainya.  Aplikasi ini akan membantu pemda untuk memproses penggajian secara lebih cepat, akurat serta menghasilkan dokumen penggajian yang dapat diandalkan.
Ouput dari aplikasi adalah sebagai berikut:
                    i.            Daftar Gaji, Rapel, Gaji Terusan, Perhitungan Pajak.
                  ii.            Daftar Pegawai.
                iii.            Register- register.
            Dengan demikian aplikasi SIMDA dapat dimplemetasikan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, menggunakan teknologi multi user dan teknologi client/server,  dari penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban keuangan  baik dilaksanakan di SKPKD maupun di SKPD, sehingga mempunyai keuntungan :
1.      Pengendalian transaksi terjamin
2.      Efisien dalam melakukan penatausahaan, hanya membutuhkan satu kali input data transaksi sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.
3.      Cepat,  akurat dan efisien  dalam menghasilkan informasi keuangan

22.  Sim juga berperan dalam hal perekrutan CPNS berbasis WEB.

Contohnya : SIM penerimaan CPNS  Berbasis WEB.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen CPNS, yaitu:
1.      Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berbasis web menggunakan jaringan internet sehingga proses dapat berjalan dengan efektif dan efisien dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

2.      
Text Box: 10
Terciptanya data mengenai kepegawaian yang terintegrasi.
Pembuatan Sistem Informasi Manajemen penerimaan CPNS Berangkat dari identifikasi masalah pada proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil saat ini maka dilakukan penelitian untuk membuat sebuah Sistem Informasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( SIP-CPNS ) dalam kerangka egovernment. Pembangunan e-government ini disusun berdasarkan perencanaan strategis yang mengacu pada Inpres Nomor 3 Tahun 2003. SIP-CPNS yang merupakan salah satu bidang dalam e-government dibangun dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku terutama Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 yang mengamanatkan bahwa proses pengadaan CPNS dibuat dalam sebuah aplikasi berbasis komputer sehingga dapat diperoleh data yang terintegrasi dan lengkap. Pembangunan e-government dalam bidang kepegawaian ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya data dan informasi yang dihasilkan oleh SIP-CPNS dapat dipergunakan oleh instansi lain atau pemerintah pusat dalam rangka pengolahan data bersama. Berdasarkan hasih perencanaan dan identifikasi sistem tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS, maka proses administrasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebab sistem tersebut kini telah bersifat online dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya proses pada sistem tersebut.
Dengan dikembangkannya aplikasi ini, maka proses pengelolaan data kepegawaian dapat dilaksanakan dengan cepat dan terintegrasi dengan data lainnya yang mengakibatkan data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan serta dapat menyajikan informasi yang up to date kepada masyarakat.( Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 2, Oktober 2010, ISSN 1414-9999 ).

33. Sim berperan sebagai sarana pengambilan keputusan.
SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
1.              Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
2.              Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
3.              Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
Text Box: 11


44. SIM berperan  dalam hal pelayanan umum / public service yang berkenaan dengan manajemen database.
Manajemen sebuah “database” adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “database”.
Sistem Informasi Manajemen banyak terdapat dalam organisasi public yang berkenaan dengan database. Begitu banyak permasalahan di bidang system informasi yang di pergunakan dalam bidang pelayanan umum ( public service ) yang sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam informasi secara efisien dan aman serta menciptakan procedure cari – ambil ( retrieval ) yang cepat dan mudah.
Instansi – instansi yang bertugas memugut pajak, misalnya dalam pelayanan harus dapat mengelola data dan informasi tentang Wajib pajak yang telah tersimpan seperti data tentang NPWP, Penghasilan perbulan, Status wajib pajak, jumlah pajak yang sudah terbayar, atau belum terbayar, dan sebagainya. Pelayanan pajak akan lebih cepat dan efisien jika penyimpanan data tersebut dilakukan secara sistematis.Instansi yang harus melayani pengurusan SIM ( Surat Izin Mengemudi ) , STNK ( Surat Tanda Nomor Kendaraan ), dan BPKB ( Bukti Pemilikan Kendaraan bermotor ), secara operasional harus mengelola data untuk surat – surat tersebut dalam system database yang baik supaya pelayanan yang diberikan dapat berlangsung secra efisien dan memudahkan pengguna jasa. ( Wahyudi dan Subando. 1998 : 323-324 ).
Contoh lain yaitu Rumah sakit pemerintah yang bertugas melayani pasien, kinerja administratifnya akan tergantung pada metode penyimpanan data dan informasi dalam rumah sakit tersebut, baik data mengenai status pasien , dokter yang menangani, hasil anamnesis ( wawancara langsung antara dokter dengan pasien ) , jenis obat atau terapi yang diberikan, data rawat inap di rumah sakit dan sebagainya. Maka dapat disimpulkan  bahwa dalam banyak hal kinerja dan efisiensi organisasi public akan ditentukan oleh keandalan manajemen database yang di laksanakan dalam organisasi tersebut.



55. Meningkatkan aksessibilitas data yang tersaji secara tepat waktu, akurat bagi para pemakai tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi .
Tersebarnya lokasi kerja seringkali menyulitkan komunikasi dan koordonasi antara satuan-satuan kerja administrasi. Computer yang dapat dioperasikan secara online pada satuan-satuan yang melakukan hubungan kerja intensif akan dapat mengatasi persoalan ini. Dimana para pemakai akan dapat saling menukar informasi sesuai dengan kebutuhan pekerja masing-masing. Jika terjadi frekuensi perubahan data ketatausahaan yang semakin banyak, maka SIM yang dapat menyusun berkas induk yang bersih, lengkap, dan uptodate, perkakas elektro-mekanis seperti computer akan sangat membantu. ( Wahyudi dan Subando. 1998 : 301).
Contohnya pada proses pembuatan e-KTP di Kecamatan. Pada pembuatan e-KTP masyarakat tidak melewati proses manual yang rumit tetapi telah terbantu dengan proses computerasi. Data personal yang diperlukan untuk pembuatan e-KTP dimasukkan dan diolah melalui system computer. Data tersebut akan dikirim ke  pengelola yang ada di atasnya hingga ke pusat. Jika terdapat lembaga pemerintahan yang ingin mengetahui data penduduk yang ada maka cukup melalui data yang ada di Kecamatan.
Selain pembahasan di atas , Ada beberapa keuntungan laiinya yang diperoleh dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen, diantaranya :
1.       Manajer akan mempunyai banyak waktu dalam tanggungjawabnya.
2.      Untuk mengumpulkan data tidak perlu ada hubungan-hubungan yang sama antara atasan dan bawahan ( tidak mengharuskan hubungan secara langsung atau tatap muka ).
3.      Adanya pusat penyimpanan data atau setidak-tidaknya dikoordinasikan, sehingga memungkinkan kombinasi butir data.
4.      Tidak perlu memperbanyak data untuk setiap manajer namun cukup pemusatan data.
5.      Peningkatan efisiensi karena adanya otomatisasi.

2.5 Program-Program Sistem Informasi Manajemen Terhadap Pemerintahan
1.      Pelayanan KTP Online
KTP On-Line ini berbentuk Chip yang berisi seluruh data pribadi seseorang yang tidak hanya nama, no KTP, tanggal lahir, alamat, status, golongan darah, pekerjaan, melainkan sampai pada pendapatan orang itu berapa. KTP On-Line dalam pengisiannya harus terkoneksi internet dengan departemen dalam negeri sebagai pusat data. Sehingga dengan adanya KTP On-line ini identitas seseorang akan terpantau dimanapun dia berada. Selain itu, kepemilikan KTP berganda tidak ada lagi karena akan terdeteksi dengan sempurna.
Banyak manfaat dengan adanya KTP On-line yakni tidak hanya pendeteksi Daftar Pemilih Tetap melainkan dapat di gunakan sebagai dasar penentu untuk pembagian dana Bantuan langsung Tunai Karena di dalamnya terdapat Identitas pekerjaan dan pendapatan. Selain itu tidak perlu adanya masyarakat yang mengantri sampai desak-desakan dalam pengambilan dana BLT melainkan dapat di ambil di bank atau koperasi karena KTP On-line dapat juga berfungsi sebagai ATM.
Text Box: 13
Akhirnya dengan adanya KTP On-line paling tidak dapat meminimalisasi berbagai masalah kependudukan yang dihadapi bangsa ini mulai dari penetapan daftar pemilih tetap, KTP ganda sampai pada penyaluran dana bantuan langsung tunai.
2.      E-Government
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi.
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan.
3.      Website Pemerintah Daerah
Di masa sekarang ini perkembangan teknologi informatika dan komunikasi yang semakin cepat berkembang, mempengaruhi cepatnya kebutuhan akan informasi yang semakin cepat, tanpa dibatasi oleh letak geografis. Dimana kebutuhan informasi yang cepat dan dapat diakses oleh siapapun tersebut, dapat diakomodasi oleh layanan yang bernama internet. Hal ini dapat dilihat dengan semakin cepat informasi-informasi terbaru yang dapat diakses dan dilihat oleh siapapun hanya dengan menggunakan perangkat digital seperti : komputer, notebook, telepon selular ( ponsel ), dan PDA ( Personal Digital Assistant ).



BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Pemakaian teknologi informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan umum yang diberikan oleh organisasi-organisasi publik sebagai orga­nisasi yang memiliki misi dan sistem pengambilan keputusan yang berbeda. Komputerisasi dan otomasi berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem ad­ministrasi di dalam organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif dan efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS) yang andal hanya akan dapat dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem informasi manaje­men da­lam organisasi-organisasi publik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi-organisasi publik pada umumnya dalam rangka pengem­bangan sistem informasi manajemen ialah bagaimana memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja organisasi.
Apabila telah di buat suatu sistem informasi manajemen, kebiasaan-kebiasaan pelaporan formal , setengah formal dan bahkan informal dapat distandarisasi, dibuat prosedurnya dan dijadwalkan. Kriteria bagi suatu sistem informasi manajemen yang efektif adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu dan yang mempunyai makna bagi perencanaan, analisis/ pengorganisasian dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi, serta proses tersebut dapat dilakukan secara hemat.

3.2 Saran
Kondisi pemanfaatan IT pemerintahan pada saat ini masih terkesan belum berjalan dengan efektif semua, padahal secara teoritis, terdapat banyak manfaat dan kemudahan yang dapat dirasakan dengan pemanfaatan IT. Untuk mengoptimalkan  good governance diperlukan kemampuan tingkat manajerial pemerintah yang memiliki basis pengetahuan tentang teknologi informasi termasuk Internet, perlu adanya kesinambungan program saat ini dengan sebelumnya dengan memperhatikan sistem informasi manajemen secara serius.



 

DAFTAR PUSTAKA
1.         Anggraini,dita.”Tujuan Dan Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Dalam Administrasi Negara Atau Organisasi Publik”.16 November 2013. http://anggrainidita.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-manfaat-penggunaan-sistem.html
2.         Kompasiana.” Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di Daerah”.20 Agustus 1013. http://www.kompasiana.com/karnolan99/pengembangan-sistem-informasi-manajemen-di-daerah_5529ccebf17e61fe26d623b2
3.         Zaini,Afrizal Woyla Saputra.” Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan”.16 Februari 2011. https://afrizalwszaini.wordpress.com/2011/02/06/sistem-informasi-manajemen-pemerintahan/
4.         Fitri,Aldini.” Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Mengembangkan Organisasi Publik Pemerintahan Daerah”. http://publicadministrationur2013.blogspot.co.id/2014/06/penerapan-sistem-informasi-manajemen.html
5.         Lusiana,Yossi.” Tujuan dan Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam Bidang Publik’.15 November 2013. http://yossiian586.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-manfaat-penggunaan-sistem.html
6.         Rudiatko.” Teknologi Informasi Dan Reformasi Birokrasi”. September 2010. https://rudiatko.wordpress.com/2008/09/10/ti-dan-reformasi-birokrasi/
7.         Janisman,Agung.”Makalah Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Kepemimpinan dalam Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi” https://www.academia.edu/8446147/Makalah_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PEMERINTAHAN_Kepemimpinan_dalam_Sistem_Informasi_Manajemen_Berbasis_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi_
8.         Diningtyas,Afina.”Pengertian Sistem Informasi Manajemen”.14 Oktober2013. http://afinadiningtyas.blogspot.co.id/2013/10/tugas1-pengertian-sistem-informasi.html