MANFAAT DAN KEGUNAAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP BIROKRASI PEMERINTAH
Disusun
Oleh
1. Ulfa Nadia (NPM:
2214024)
2. Defrul Miraza (
NPM: 2214026 )
3. Misrawati (NPM:
2214011 )
4. Nelly Novita (NMP:
2215089)
(SEMESTER IV REGULER)
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) NASIONAL
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah, yang mana makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Informasi dan E-Administrasi dalam
menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini saya susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Lhokseumawe, 19 Maret 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sistem Informasi Manajemen .......................................... 5
2.2
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli ........ 6
2.3 Komponen-komponen Sistem
Informasi Manajemen ...................... 7
2.4
Manfaat dan Kegunaan Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Birokrasi Pemerintah........................................................................... 7
2.5
Program-program Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Pemerintah
........................................................................................... 12
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ......................................................................................... 14
3.2
Saran .................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sering terdengar ungakapan bahwa dunia dewasa
ini berada dalam era informasi. Dan masyarakat modern dikenal sebagai
masyarakat informasional. Pandangan demikian memang benar karena seperti
diketahui salah satu fenomena yang dewasa ini sudah ‘’mendunia’’ dan
berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai
terobosan di bidang teknologi informasi. Aplikasinya dalam ‘’dunia
kenyataan’’pun sudah sangat beragam sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
segi kehidupan dan penghidupan yang tidak disentuh oleh informasi, baik pada tingkat
individual, kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat Negara , dan bahkan
dalam hubungan antarorganisasi dan antarnegara.
Salah satu ‘’produk’’ perkembanga dalam
informasi era dewasa ini dikenal dengan istilah
‘’informatika’’. Dalam waktu yang relative singkat informatika mampu
memberikan kontribusi substansial dan bahkan menumbuhkan kesadaran pada
berbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai suatu resourch organisasi
yang strategis. Salah satu kelompok masyarakat yang merasakan makin pentingnya
informasi ialah para manajer yang menduduki jabatan pimpinan dalam berbagai
jenis organisasi, seperti organisasi politik, organisasi kenegaraan, organisasi
angkatan bersenjata, organisasi niaga, organisasi social, organisasi swadaya
masyarakat, organisasi nirlaba, dan bahkan organisasi keagamaan.
Pengamatan dan kenyataan menunjukan bahwa
perkembangan dan terobosan teknologi informasi akan terus berlanjut di masa
depan. Oleh karena itu tidak sulit untuk memperkirakan bahwa salah satu ujian
bagi kemahiran dan keandalan manajemen di masa depan ialah kemampuannya
memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, tetapi sekaligus mengenali
berbagai dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan organisasional. Oleh karena
itu, kemampuan manjemen menentukan berhasil tidaknya pengelolaan organisasi
tersebut.
Sesuai dengan Inpres no 5 Tahun 2004, tentang
percepatan pemberantasan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme), terdapat hal
menarik yang menyangkut komitmen pemerintah untuk menggunakan Teknologi
Informasi (TI) sebagai media yang dapat mengurangi potensi penyelewengan dalam
pelayanan oleh aparatur negara dan tindakan korupsi. Hal tersebut menyiratkan
adanya tekad untuk diadakannya reformasi terhadap birokrasi kita– yang sudah
terlanjur di cap sangat negatif oleh publik, sehubungan dengan pelayanan yang
diberikan kepada publik dan banyaknya penyimpangan dalam proses kerjanya dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi
Informasi.
![Text Box: 1](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.png)
Saat ini kebutuhan terkait Sistem Informasi
bagi pemerintah sudah merupakan tuntutan yang tidak dapat terhindarkan
mengingat perkembangan lingkungan eksternal organisasi semakin bergerak cepat,
jaman sudah berbasis teknologi sehingga organisasi pemerintah harus bisa
membaca perkembangan tersebut kalau tidak ingin pemerintah akan mati suri
karena menutup diri dengan perubahan.
![Text Box: 2](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.png)
Dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut, berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah,
namun pada tataran instansional di daerah, implementasinya masih berjalan
tersendat-sendat. Berbagai alasan yang dikeluarkan terkait anggaran, sumber
daya manusia, kebijakan, bahkan faktor budaya yang juga menjadi penghambat.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisis mengenai
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di Daerah.
Sistem informasi manajemen (SIM), dalam
istilah bahasa Inggris sering disebut manajement information system (MIS),merupakan penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan
sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen (Febrian 2004:
286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa MIS adalah
kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung
jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan
pengendalian.
Kepemimpinan dipahami sebagai segala
daya dan upaya bersama untuk menggerakkansemua sumber dan alat (resources)
yang tersedia dalam suatu organisasi. Untuk itu dapatdikatakan bahwa sukses
tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansengat
tergantung atas kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar
dengan mudah dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat
mendayagunakannyadan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah
menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional
(pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga
telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan
keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling
akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Pada era globalisasi pelayan publik dituntut
untuk efisien dan efektif hal ini terjadi karena adanya kebutuhan
masyarakat yang meningkat sehingga dibutuhkan sistem management yang
terintegrasi dengan sistem informasi.
![Text Box: 3](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.png)
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan
pimpinan tingkat menengah (manajer), baik pada unit-unit kerja maupun pada
sub-unit dalam lingkungan organisasi. SIM menggunakan data dari sistem
pengolahan transaksi bersama dengan data lainnya, untuk diolah menjadi laporan
tertentu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sering juga disebut sebagai Management Reporting System (MRS) atau
sistem pelaporan manajeman, karena sistem ini menghasilkan berbagai macam
laporan untuk kepentingan manajemen, terutama tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan pengelolaan, pengontrolan, dan pengembangan organisasi.
Semua sistem-sistem informasi tersebut
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu
manajemen tingkat bawah (lower
level management),managemen tingkat menengah (middle level management) dan
manajemen tingkat atas (top level
management). Top level management dengan executive management dapat
terdiri dari direktur utama (president),
direktur (vise-president) dan
eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi,
keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower
level managementdisebut degan operating management dapat meliputi mandor dan
pengawas. Top level managementdisebut
juga dengan strategic level,
middle level management.
Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses
tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sengat
tergantung atas kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar
dengan mudah dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat
mendayagunakannya dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tuntutan tata kelola yang baik, benar dan
transparan pada suatu pemerintahan semakin meningkat. Sebenarnya keinginan
untuk mengembangkan tata kelola suatu organisasi diperlukan sistem informasi
manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan mendasar yang sering
dihadapi oleh suatu daerah adalah tentang keakuratan dan akuntabilitas
pengolahan data perencanaan disuatu daerah. Pengolahan data yang matang akan
mempermudah mendapatkan struktur data perencanaan sekurang-kurangnya memenuhi
kebutuhan internal daerah itu sendiri, sehingga informasi dan data perencanaan
yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Keberadaan sebuah
sistem informasi dalam rangka perencanaan dan pengendalian mutlak
diperlukan oleh setiap organisasi
Kebutuhan akan suatu Aplikasi Sistem
Informasi adalah suatu keharusan, karena merupakan bagian dari kegiatan
mengumpulkan dan mengolah data perencanaan pembangunan suatu daerah untuk
menghasilkan informasi, baik bagi pihak luar maupun internal SKPD. Agar data
perencanaan yang ada dapat dimanfaatkan, maka data tersebut harus disusun
sedemikian rupa sehingga menjadi kumpulan laporan yang dapat bermanfaat secara
efektif dan efisien.
![Text Box: 4](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.png)
Saat ini sulit untuk memperkirakan bahwa
salah satu ujian bagi kemahiran dan keandalan manajemen di masa depan ialah
kemampuannya memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Mengapa memanfaatkan teknologi informasi? Apa
saja manfaat dan kegunaan teknologi sistem informasi manajemen tersebut? Apakah
birokrasi kita memang sudah siap dan sadar atas kemajuan Teknologi informasi
(TI)? Apa harus dilakukan birokrasi untuk menuju penerapan e-Government? Hal
tersebut adalah pertanyaan yang sebenarnya harus dijawab untuk dapat menterjemahkan
tujuan yang diharapkan sesuai dengan Inpres tersebut. Tetapi ada beberapa yang
harus disimak oleh pemerintah dan unsur pelaksana di lapangan yang berhubungan
dengan pemanfaatan TI dan para perencana pengembangannya sehubungan dengan
tujuan luhur dari pemerintah tersebut. Makalah ini akan membahas dan mengkaji
pertanyaan tersebut serta mengetahui apakah komitmen tersebut telah diiringi
dengan kesiapan oleh aparatur SDM dan masyarakat lainya, serta menjelaskan apa
sebenarnya manfaat informasi manajemen tersebut?
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah
departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi,
persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak
eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan
membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh
dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan
merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah
pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan
berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi,
tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan
mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dapat dikatakan bahwa Sistim Informasi
Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola
organisasi atau bisa juga dikatakan bahwa Sistim Informasi Manajemen
merupakan suatu sistem formal tentang pelaporan, penggolongan dan
penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.
Lebih lengkapnya SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu
diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk
dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dengan
demikian Sistim Informasi Manajemen yang sudah maju tidak hanya
mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan
keputusan kepada manajemen. Dengan SIM kegiatan organisasi yang berupa
pelaporan dapat di standarisasi, dibuat prosedurnya dan dijadwalkan, sehingga
sistem pelaporan akan memberikan data yang cermat, tepat waktu dan yang
mempunyai makna bagi perencanaan, analisis/ pengorganisasian dan pengendalian
manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi, serta proses
tersebut dapat dilakukan secara hemat.
![Text Box: 5](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.png)
Supaya informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
2.2
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli
1. Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem berbasis komputer yang membuat
informasi tersedia untuk user dengan kebutuhan serupa (McLeod: 427; McLeod & Schell 2008: 12).
2. Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen (Febrian 2004: 286). Meskipun demikian, masih dalam buku yang
sama dinyatakan bahwa MIS adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam
sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data
untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam
aktivitias perencanaan dan pengendalian.
3. Menurut Barry
E.Cushing, Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia
dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian’. (Jogiyanto,2005,14).
4. Menurut Frederick
H.Wu SIM, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari
sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen’.(Jogiyanto,2005,14).
5. Menurut Gordon
B.Davis dalam buku ‘Kerangka dasar SIM’, Sistem Informasi Manajemen adalah
Suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan
transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian’. (Gordon
B.Davis,1985;23).
6.
Bodnar
dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan
data dalam bentuk informasi yang berguna.
7.
Turban,
McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making
Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2.3 Komponen-komponen Sistem Informasi Manajemen
Komponen-komponen sistem informasi manajemen
meliputi (F.F. Land dan M. Kennedy-McGregor dalam Galliers, 1987:86):
1.
Sistem informal yang meliputi sistem
diskursus dan interaksi antara individu dan kelompok kerja di dalam organisasi.
2.
Sistem formal meliputi
sistem aturan, batasan-batasan organisasi dan batasan wewenang.
3.
Sistem komputer formal yang meliputi
aktivitas-aktivitas organisasi melalui formalisasi dan pemprograman.
4.
Sistem komputer informasi dikaitkan dengan
penanganan komputer secara personal dan kemungkinan panggunaan sistem secara
formal serta jaringan komputer sebagai sarana panyatuan informasi yang tidak
terstruktur dan informasi-informasi informal.
5.
Sistem eksternal, formal dan informal.
Fokus pembicaraan sistem
informasi manajmen adalah masalah pembuatan keputusan demi eksistensi
organisasi. Pembuatan keputusan berkaitan dengan jenis-jenis keputusan selain
juga dengan masalah manajmen dalam konteks organisasi yang labih luas.
khususnya dalam kaitannya dengan jenis-jenis keputusan, di dalam teori dikenal
dua jenis keputusan yaitu:
Petama, banyak
ditandai dengan keputusan rutin dlam organisasi yang bersifat historis.
Keputusan ini keputusan ini sering kali dibuat dan sangat cepat diakses dari
komputer.
Kedua, memiliki
karakteristik yang berbeda. Keputusan ini ditandai dengan keputusan jangka
panjang yang dibarengi dengan prediksi dimasa depan. Frekuensi pengambilan
keputusan ini sangat jarang dan berisi informasai yang sifatnya sangat
kualitatif, bahkan banyak dipengaruhi oleh informasi yang sifatya informal.
Dasar teorotis karangka
sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Anthony dan Simon adalah
sebagai berikut: mereka melihat bahwa ativitas utama dalam organisasi adalah
aktivitas manajerial yang meliputi: perencanaan strategis, alokasi sumber daya,
dan kontrol operasional. Masing-masing aktivitas tersebut menandakan level
manajerial dalam organisasi, yakni level manajemen puncak, manjemen menengah,
dan operasioanl.
2.4 Manfaat Dan Kegunaan Penggunaan Sistem
Informasi Manjemen Pada Birokrasi Pemerintahan
1. Dapat
mengatur dan mengintegrasikan pengelolaan informasi.
Misalnya penggunaan Sistem Informasi
Manajemen di Daerah, tujuannya yaitu untuk mengelola data keuangan dengan baik.
![Text Box: 8](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.png)
Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor
Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan
akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas dalam mentransformasikan
manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih serta sesuai
amanat PP 60 tahun 2008 pasal 59 ayat (2) danInpres Nomor 4 Tahun 2011, BPKP,
dalam hal ini Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah,
memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan
aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola keuangan daerah
sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel,
dan auditabel. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas Laporan
Keuangan pemerintah daerah menuju terwujudnya good governance.
Sejalan dengan RPJM Tahun 2010-2014, dalam
Renstra Tahun 2010-2014,Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan
Daerah telah menetapkan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah sebagai
kegiatan untuk mendukung capaian indikator kinerja” Meningkatnya Tingkat
Opini BPK terhadap LKPD”.
Untuk
mendukung tujuan tersebut, sejak tahun 2003, Deputi Pengawasan Bidang
Penyelenggaraan Keuangan Daerah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan tugas:
a.
Mengembangkan/membuat
dan melakukan pemutakhiran Program Aplikasi Komputer SIMDA yang berkaitan
dengan pembangunan / peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan
manajemen daerah, mengarah ke grand design Data Base Management System
(DBMS).
b.
Memberikan
bimbingan teknik / pelatihan kepada Satgas SIMDA Perwakilan BPKP yang akan
ditugaskan dalam asistensi/implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA.
c.
Membantu
Satgas SIMDA Perwakilan BPKP melakukan asistensi implementasi Program Aplikasi
Komputer SIMDA pada pemerintah daerah.
Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Daerah ini adalah:
a.
Menyediakan
Data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan,
aset daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat
digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.
b.
Menghasilkan
informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah
daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
c.
Mempersiapkan
aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi
informasi yang lebih baik.
d.
Memperkuat
basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.
![Text Box: 9](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.png)
Sampai dengan tanggal 30 April 2013, program
aplikasi SIMDA telah diimplementasi di 349 pemda dari 524 pemda atau sebanyak
66,6%, terdiri dari:
Implementasi SIMDA Keuangan
|
289
|
pemda
|
Implementasi SIMDA BMD
|
261
|
pemda
|
Implementasi SIMDA Gaji
|
97
|
pemda
|
Implementasi SIMDA Pendapatan
|
25
|
pemda
|
Salah satu produk dari Sistem Informasi
Manajemen Daerah adalah Program Aplikasi Komputer Gaji . Aplikasi
Komputer SIMDA Gaji dikembangkan berdasarkan kebutuhan pemerintah daerah dalam
pengelolaan penggajian pegawainya. Aplikasi ini akan membantu pemda untuk
memproses penggajian secara lebih cepat, akurat serta menghasilkan dokumen
penggajian yang dapat diandalkan.
Ouput dari aplikasi adalah sebagai berikut:
i.
Daftar
Gaji, Rapel, Gaji Terusan, Perhitungan Pajak.
ii.
Daftar
Pegawai.
iii.
Register-
register.
Dengan
demikian aplikasi SIMDA dapat dimplemetasikan untuk pengelolaan keuangan daerah
secara terintegrasi, menggunakan teknologi multi user dan teknologi client/server, dari
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban
keuangan baik dilaksanakan di SKPKD maupun di SKPD, sehingga mempunyai
keuntungan :
1.
Pengendalian
transaksi terjamin
2.
Efisien
dalam melakukan penatausahaan, hanya membutuhkan satu kali input data transaksi
sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.
3.
Cepat,
akurat dan efisien dalam menghasilkan informasi keuangan
22.
Sim juga berperan dalam hal perekrutan CPNS
berbasis WEB.
Contohnya : SIM penerimaan CPNS Berbasis WEB.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen CPNS, yaitu:
1.
Terbangunnya
Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berbasis web
menggunakan jaringan internet sehingga proses dapat berjalan dengan efektif dan
efisien dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
2.
![Text Box: 10](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.png)
Terciptanya data mengenai kepegawaian yang
terintegrasi.
Pembuatan Sistem Informasi Manajemen
penerimaan CPNS Berangkat dari identifikasi masalah pada proses penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil saat ini maka dilakukan penelitian untuk membuat
sebuah Sistem Informasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( SIP-CPNS )
dalam kerangka egovernment. Pembangunan e-government ini disusun berdasarkan
perencanaan strategis yang mengacu pada Inpres Nomor 3 Tahun 2003. SIP-CPNS
yang merupakan salah satu bidang dalam e-government dibangun dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku terutama Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2002 yang mengamanatkan bahwa proses pengadaan CPNS dibuat dalam sebuah
aplikasi berbasis komputer sehingga dapat diperoleh data yang terintegrasi dan
lengkap. Pembangunan e-government dalam bidang kepegawaian ini diharapkan mampu
menyelesaikan masalah pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya
data dan informasi yang dihasilkan oleh SIP-CPNS dapat dipergunakan oleh
instansi lain atau pemerintah pusat dalam rangka pengolahan data bersama.
Berdasarkan hasih perencanaan dan identifikasi sistem tersebut maka diperlukan
suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi
Manajemen Penerimaan CPNS, maka proses administrasi Penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebab sistem tersebut
kini telah bersifat online dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
yang melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya proses pada sistem tersebut.
Dengan dikembangkannya aplikasi ini, maka
proses pengelolaan data kepegawaian dapat dilaksanakan dengan cepat dan
terintegrasi dengan data lainnya yang mengakibatkan data tersebut dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan serta dapat menyajikan informasi yang up
to date kepada masyarakat.( Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 2,
Oktober 2010, ISSN 1414-9999 ).
33. Sim berperan sebagai sarana pengambilan
keputusan.
SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
1.
Mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
2.
Memiliki
metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
3.
Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas
menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif,
mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang
membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan
keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani
suatu model keputusan, dan sebagainya.
![Text Box: 11](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.png)
44. SIM berperan dalam hal pelayanan
umum / public service yang berkenaan dengan manajemen database.
Manajemen sebuah “database” adalah sebuah
sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen
“database”.
Sistem Informasi Manajemen banyak terdapat dalam organisasi public yang
berkenaan dengan database. Begitu banyak permasalahan di bidang system
informasi yang di pergunakan dalam bidang pelayanan umum ( public service )
yang sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana
mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam informasi secara efisien dan
aman serta menciptakan procedure cari – ambil ( retrieval ) yang cepat dan
mudah.
Instansi – instansi yang bertugas memugut
pajak, misalnya dalam pelayanan harus dapat mengelola data dan informasi
tentang Wajib pajak yang telah tersimpan seperti data tentang NPWP, Penghasilan
perbulan, Status wajib pajak, jumlah pajak yang sudah terbayar, atau belum
terbayar, dan sebagainya. Pelayanan pajak akan lebih cepat dan efisien jika
penyimpanan data tersebut dilakukan secara sistematis.Instansi yang harus
melayani pengurusan SIM ( Surat Izin Mengemudi ) , STNK ( Surat Tanda Nomor
Kendaraan ), dan BPKB ( Bukti Pemilikan Kendaraan bermotor ), secara
operasional harus mengelola data untuk surat – surat tersebut dalam system
database yang baik supaya pelayanan yang diberikan dapat berlangsung secra
efisien dan memudahkan pengguna jasa. ( Wahyudi dan Subando. 1998 : 323-324 ).
Contoh lain yaitu Rumah sakit pemerintah yang
bertugas melayani pasien, kinerja administratifnya akan tergantung pada metode
penyimpanan data dan informasi dalam rumah sakit tersebut, baik data mengenai
status pasien , dokter yang menangani, hasil anamnesis ( wawancara langsung
antara dokter dengan pasien ) , jenis obat atau terapi yang diberikan, data
rawat inap di rumah sakit dan sebagainya. Maka dapat
disimpulkan bahwa dalam banyak hal kinerja dan efisiensi organisasi
public akan ditentukan oleh keandalan manajemen database yang di laksanakan
dalam organisasi tersebut.
55. Meningkatkan
aksessibilitas data yang tersaji secara tepat waktu, akurat bagi para pemakai
tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi .
Tersebarnya lokasi kerja seringkali
menyulitkan komunikasi dan koordonasi antara satuan-satuan kerja administrasi.
Computer yang dapat dioperasikan secara online pada satuan-satuan yang
melakukan hubungan kerja intensif akan dapat mengatasi persoalan ini. Dimana
para pemakai akan dapat saling menukar informasi sesuai dengan kebutuhan
pekerja masing-masing. Jika terjadi frekuensi perubahan data ketatausahaan yang
semakin banyak, maka SIM yang dapat menyusun berkas induk yang bersih, lengkap,
dan uptodate, perkakas elektro-mekanis seperti computer akan sangat membantu. (
Wahyudi dan Subando. 1998 : 301).
Contohnya pada proses pembuatan e-KTP di
Kecamatan. Pada pembuatan e-KTP masyarakat tidak melewati proses manual yang
rumit tetapi telah terbantu dengan proses computerasi. Data personal yang
diperlukan untuk pembuatan e-KTP dimasukkan dan diolah melalui system computer.
Data tersebut akan dikirim ke pengelola yang ada di atasnya hingga
ke pusat. Jika terdapat lembaga pemerintahan yang ingin mengetahui data
penduduk yang ada maka cukup melalui data yang ada di Kecamatan.
Selain pembahasan di atas , Ada beberapa keuntungan laiinya yang
diperoleh dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen, diantaranya :
1. Manajer akan mempunyai banyak waktu
dalam tanggungjawabnya.
2. Untuk mengumpulkan data tidak perlu ada
hubungan-hubungan yang sama antara atasan dan bawahan ( tidak mengharuskan
hubungan secara langsung atau tatap muka ).
3. Adanya pusat penyimpanan data atau
setidak-tidaknya dikoordinasikan, sehingga memungkinkan kombinasi butir data.
4. Tidak perlu memperbanyak data untuk setiap
manajer namun cukup pemusatan data.
5. Peningkatan efisiensi karena adanya
otomatisasi.
2.5 Program-Program Sistem Informasi Manajemen
Terhadap Pemerintahan
1. Pelayanan
KTP Online
KTP On-Line ini berbentuk Chip yang berisi seluruh data pribadi
seseorang yang tidak hanya nama, no KTP, tanggal lahir, alamat, status,
golongan darah, pekerjaan, melainkan sampai pada pendapatan orang itu berapa.
KTP On-Line dalam pengisiannya harus terkoneksi internet dengan departemen
dalam negeri sebagai pusat data. Sehingga dengan adanya KTP On-line ini
identitas seseorang akan terpantau dimanapun dia berada. Selain itu,
kepemilikan KTP berganda tidak ada lagi karena akan terdeteksi dengan sempurna.
Banyak manfaat dengan adanya KTP On-line yakni tidak hanya pendeteksi
Daftar Pemilih Tetap melainkan dapat di gunakan sebagai dasar penentu untuk
pembagian dana Bantuan langsung Tunai Karena di dalamnya terdapat Identitas
pekerjaan dan pendapatan. Selain itu tidak perlu adanya masyarakat yang
mengantri sampai desak-desakan dalam pengambilan dana BLT melainkan dapat di
ambil di bank atau koperasi karena KTP On-line dapat juga berfungsi sebagai
ATM.
![Text Box: 13](file:///C:/Users/MYCOMP~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.png)
Akhirnya dengan adanya KTP On-line paling tidak
dapat meminimalisasi berbagai masalah kependudukan yang dihadapi bangsa ini
mulai dari penetapan daftar pemilih tetap, KTP ganda sampai pada penyaluran
dana bantuan langsung tunai.
2. E-Government
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk
menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan
kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga
untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi
dalam proses dan institusi demokrasi.
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua
agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai
kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang
terkait dengan pemerintahan.
3. Website
Pemerintah Daerah
Di masa sekarang ini perkembangan teknologi informatika
dan komunikasi yang semakin cepat berkembang, mempengaruhi cepatnya kebutuhan
akan informasi yang semakin cepat, tanpa dibatasi oleh letak geografis. Dimana
kebutuhan informasi yang cepat dan dapat diakses oleh siapapun tersebut, dapat
diakomodasi oleh layanan yang bernama internet. Hal ini dapat dilihat dengan
semakin cepat informasi-informasi terbaru yang dapat diakses dan dilihat oleh
siapapun hanya dengan menggunakan perangkat digital seperti : komputer, notebook,
telepon selular ( ponsel ), dan PDA ( Personal Digital Assistant ).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemakaian teknologi
informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan umum yang diberikan
oleh organisasi-organisasi publik sebagai organisasi yang memiliki misi dan
sistem pengambilan keputusan yang berbeda. Komputerisasi dan otomasi
berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem administrasi di
dalam organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif
dan efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS)
yang andal hanya akan dapat dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem
informasi manajemen dalam organisasi-organisasi publik itu dapat dilaksanakan
dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi-organisasi publik pada
umumnya dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen ialah bagaimana
memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum
kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja
organisasi.
Apabila telah di
buat suatu sistem informasi manajemen, kebiasaan-kebiasaan pelaporan formal ,
setengah formal dan bahkan informal dapat distandarisasi, dibuat prosedurnya
dan dijadwalkan. Kriteria bagi suatu sistem informasi manajemen yang efektif
adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu dan
yang mempunyai makna bagi perencanaan, analisis/ pengorganisasian dan
pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi, serta
proses tersebut dapat dilakukan secara hemat.
3.2 Saran
Kondisi pemanfaatan IT pemerintahan pada saat
ini masih terkesan belum berjalan dengan efektif semua, padahal secara
teoritis, terdapat banyak manfaat dan kemudahan yang dapat dirasakan dengan
pemanfaatan IT. Untuk mengoptimalkan good governance diperlukan
kemampuan tingkat manajerial pemerintah yang memiliki basis pengetahuan tentang
teknologi informasi termasuk Internet, perlu adanya kesinambungan program saat
ini dengan sebelumnya dengan memperhatikan sistem informasi manajemen secara
serius.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anggraini,dita.”Tujuan Dan Manfaat
Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Dalam Administrasi Negara Atau Organisasi
Publik”.16 November 2013.
http://anggrainidita.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-manfaat-penggunaan-sistem.html
2.
Kompasiana.”
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di Daerah”.20 Agustus 1013. http://www.kompasiana.com/karnolan99/pengembangan-sistem-informasi-manajemen-di-daerah_5529ccebf17e61fe26d623b2
3.
Zaini,Afrizal
Woyla Saputra.” Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan”.16 Februari 2011. https://afrizalwszaini.wordpress.com/2011/02/06/sistem-informasi-manajemen-pemerintahan/
4.
Fitri,Aldini.”
Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Mengembangkan Organisasi Publik
Pemerintahan Daerah”. http://publicadministrationur2013.blogspot.co.id/2014/06/penerapan-sistem-informasi-manajemen.html
5.
Lusiana,Yossi.”
Tujuan dan Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam Bidang
Publik’.15 November 2013. http://yossiian586.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-manfaat-penggunaan-sistem.html
6.
Rudiatko.”
Teknologi Informasi Dan Reformasi Birokrasi”. September 2010. https://rudiatko.wordpress.com/2008/09/10/ti-dan-reformasi-birokrasi/
7.
Janisman,Agung.”Makalah
Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Kepemimpinan dalam Sistem Informasi
Manajemen Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi” https://www.academia.edu/8446147/Makalah_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PEMERINTAHAN_Kepemimpinan_dalam_Sistem_Informasi_Manajemen_Berbasis_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi_
8.
Diningtyas,Afina.”Pengertian
Sistem Informasi Manajemen”.14 Oktober2013. http://afinadiningtyas.blogspot.co.id/2013/10/tugas1-pengertian-sistem-informasi.html